Pengaruh Variasi Biokomposit (CaCO3: Tepung Jagung) Terhadap Nilai Penyusutan, Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekuk, dan Mikrostruktur

Abstrak

Batu kapur merupakan salah satu potensi batuan yang banyak terdapat di Indonesia. Batu kapur dapat dimanfaat dalam dunia kesehatan yaitu sebagai biomaterial untuk pembuatan implantasi tulang. Salah satu biomaterial buatan yang digunakan dalam teknologi implantasi tulang adalah biokomposit. Sebelum pengaplikasian biokomposit dalam teknologi implantasi tulang harus mengetahui komposisi yang tepat antara bioplastik dan biokeramik supaya implant tulang memiliki sifat mekanik yang baik, oleh karena itu dilakukan beberapa pengujian seperti shrinkage, tensile test, flexural test, dan SEM-EDX guna mengetahui mikrostruktur dan unsur yang terkandung dalam biokomposit. Dalam penelitian ini menggunakan 4 variasi perbandingan CaCO3 : Corn Starch yaitu 20:80 (w/w)%, 30:70 (w/w)%, 40:60 (w/w)%, 50:50 (w/w)%. Dimensi spesimen tensile test sesuai dengan standar ASTM D638 tipe 4, dan untuk dimensi spesimen flexural test sesuai dengan standar ASTM D790. Sampel diberikan kode seperti kode spesimen A untuk komposisi 20:80 (w/w)%, kode spesimen B untuk komposisi 30:70 (w/w)%, kode spesimen C untuk komposisi 40:60 (w/w)%, dan kode spesimen D untuk komposisi 50:50 (w/w)%. Berdasarkan hasil dari pengukuran shrinkage menunjukkan bahwa spesimen B memiliki nilai rerata shrinkage tertinggi yaitu sebesar 180,011% untuk spesimen tensile test, dan 160,022% untuk spesimen flexural test. Hasil dari tensile test dan flexural test juga menunjukkan bahwa spesimen B memiliki nilai rerata tertinggi yaitu ultimate tensile strength sebesar 0,110,015 MPa dan flexural strength sebesar 0,020,012 MPa. Sedangkan dari pengujian mikrostruktur yaitu SEM-EDX didapatkan hasil berupa morfologi spesimen berbentuk spheroiddan unsur dominan yang terkandung dalam spesimen yaitu C, N, O, dan Ca.

Kata kunci: Biomaterial, Biokomposit, Komposisi, CaCO₃, Corn Starch.