Mikrozonasi Resistensi Tanah Berdasarkan Variasi Kecepatan Gelombang Geser di Kawasan Pesisir Kota Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.23960/jtaf.v13i02.516Abstract
Kawasan pesisir Kota Bengkulu berada di lokasi strategis, tepatnya di pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia, sehingga menjadi daerah dengan risiko tinggi terhadap aktivitas gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta mikrozonasi sebagai representasi visual hasil analisis resistensi tanah berdasarkan nilai kecepatan gelombang geser (Vs). Metodologi yang digunakan meliputi pengumpulan data sekunder berupa data perlapisan tanah dan nilai kecepatan gelombang geser, perhitungan nilai Vs10, Vs20, Vs30, Vs40, dan Vs50, serta klasifikasi jenis tanah. Proses tersebut menghasilkan profil perlapisan tanah dan profil variasi kecepatan gelombang geser, peta sebaran Vs10, Vs20, Vs30, Vs40, Vs50, peta sebaran Kelas Situs tanah, dan peta sebaran Ground Amplification Factor (GAF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah pesisir Kota Bengkulu memiliki resistensi tanah yang relatif sedang dikarenakan dominasi Kelas Situs tanah yaitu C (tanah keras, sangat padat, dan batuan lunak) dan D (tanah sedang). Hasil mikrozonasi resistensi tanah dapat secara konkret diintegrasikan ke dalam perancangan tata ruang melalui penetapan zona rawan gempa yang dijadikan acuan dalam penentuan jenis tata guna lahan, desain bangunan, dan standar teknis konstruksi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam upaya mitigasi bencana serta menjadi dasar perencanaan tata ruang, pengembangan wilayah, dan pembangunan infrastruktur yang lebih aman di kawasan pesisir Kota Bengkulu. Selain itu, diperlukan studi lanjutan untuk menganalisis kondisi bangunan secara lebih mendalam guna mengidentifikasi risiko spesifik terhadap prasarana yang ada, sehingga dapat dirancang strategi penguatan struktur yang tepat.
Kata kunci: Mikrozonasi, Resistensi Tanah, Amplifikasi, Kecepatan Gelombang Geser (Vs), Kelas Situs
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sulastri Febiana, Lindung Zalbuin Mase, Fepy Supriani, Rena Misliniyati, Khairul Amri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.