Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Dengan Metode Reduksi ke Kutub dan Pseudogravitasi Berdasarkan Data Geomagnetik Pada Daerah Sesar Lampung-Panjang (Gunung Sulah dan Gunung Banten)

Authors

  • Syamsurijal Rasimeng Universitas Lampung
  • Muhammad Saipuddin Universitas Lampung
  • Annisa Vidia Agustin Universitas Lampung
  • Rahmi Mulyasari Universitas Lampung
  • Ida Bagus Suananda Yogi Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jtaf.v13i02.460

Abstract

Abstract. Faults are areas where earthquakes and potential mass movement disasters are prone to occur. Mount Sulah and Mount Banten are located in the Lampung-Panjang fault area, which has the potential for mass movement due to this fault. This study aims to determine the subsurface rock arrangement using the magnetic method. Data processing begins with making corrections to obtain the total magnetic anomaly. The total magnetic anomaly is then subjected to upward continuation filtering, separation of residual anomalies, reduce-to-pole transformation, pseudogravity transformation, and 2D modeling. The pseudogravity filter results show similarities with the results of pole reduction. The use of RTP (reduce to pole) method correlated with pseudogravity transformation in processing magnetic anomaly data can interpret the subsurface of a research area. Pseudogravity transformation can be utilized as a supportive factor in making cross-sections on the RTP contour map in the 2D modeling process. The research results indicate that the study area of Mount Sulah and Mount Banten has low magnetic anomaly values, by observing the regional geological map of the research area, including the QTl formation, which has low magnetic susceptibility values and the presence of faults impacting mineral distribution and rock composition, ultimately affecting the magnetic susceptibility value in that area. Based on the 2D modeling, there are three subsurface layers. The first layer consists of clay rock with a susceptibility value of 0.025 SI, estimated to be part of the QTl formation. The second layer is composed of schist rock with a susceptibility value of 0.05 SI, estimated to be part of the Pzg formation. Finally, the last layer is the basement layer of basalt lava with a susceptibility value of 0.43 SI, estimated to be part of the Qhvp formation.

Keywords: Pseudogravity, magnetic, fault, RTP.

Abstrak. Sesar merupakan daerah dimana rawan akan terjadi bencana kegempaan maupun potensi gerakan massa. Gunung Sulah dan Gunung Banten terletak pada daerah sesar Lampung-Panjang yang berpotensi terjadi gerakan massa akibat sesar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susunan batuan bawah permukaan dengan metode magnetik. Pengolahan data diawali dengan melakukan koreksi-koreksi untuk mendapatkan anomali magnetik total. Anomali magnetik total tersebut selanjutnya dilakukan filter upward continuation, pemisahan anomali residual, reduce to pole, transformasi pseudogravitasi, dan pemodelan 2D. Hasil filter pseudogravitasi memiliki kesamaan dengan hasil dari reduksi ke kutub, penggunaan metode RTP yang dikorelasikan dengan transformasi pseudogravitasi pada pengolahan data anomali magnetik dapat menginterpretasikan bawah permukaan suatu daerah penelitian. Transformasi pseudogravitasi dapat dimanfaatkan sebagai faktor pendukung dalam melakukan sayatan pada peta kontur RTP dalam proses pemodelan 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian Gunung Sulah dan Gunung Banten memiliki nilai anomali magnetik yang rendah, dengan mengamati peta geologi regional daerah penelitian termasuk dalam formasi QTl yang mana memiliki nilai suseptibilitas magnetik yang rendah serta adanya sesar berdampak pada distribusi mineral dan komposisi batuan, yang akhirnya mampu mempengaruhi nilai suseptibilitas magnetik di area tersebut. Berdasarkan pemodelan 2D terdapat 3 lapisan bawah permukaan, pada lapisan pertama merupakan batu lempung dengan nilai suseptibilitas 0,025 SI yang diperkirakan bagian dari formasi QTl, lapisan kedua merupakan batu sekis dengan nilai suseptibilitas 0,05 SI yang diperkirakan bagian dari formasi Pzg. Kemudian lapisan terakhir yaitu lapisan basement lava basalt dengan nilai suseptibilitas 0,43 SI yang diperkirakan bagian dari formasi Qhvp.

Kata kunci: pseudogravitasi, magnetik, sesar, RTP.

Downloads

Published

2025-08-01

How to Cite

Rasimeng, S. ., Saipuddin, M., Agustin, A. V. ., Mulyasari, R. ., & Yogi, I. B. S. . (2025). Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Dengan Metode Reduksi ke Kutub dan Pseudogravitasi Berdasarkan Data Geomagnetik Pada Daerah Sesar Lampung-Panjang (Gunung Sulah dan Gunung Banten). Jurnal Teori Dan Aplikasi Fisika, 13(02). https://doi.org/10.23960/jtaf.v13i02.460