Pengaruh Variasi Konsentrasi NaOH Optimum pada Pembuatan Nanosilika dari Batu Apung
DOI:
https://doi.org/10.23960/jtaf.v8i1.231Keywords:
Batu apung, Nanosilika, NaOHAbstract
Kemajuan tekhnologi di bidang nanomaterial membuat beberapa industri pengolahan silika sudah mulai memproduksi nanopartikel silika sehingga pencarian sumber-sumber baru yang mampu memproduksi silika telah banyak diminati. Salah satu sumber daya mineral yang berpotensi untuk dikembangkan adalah silika (SiO2). Batu apung adalah batu vulkanik berpori amorf yang terdiri dari silika. Pada penelitian ini dibuat nanosilika dari batu apung dengan diekstraksi menggunakan larutan NaOH pada variasi konsentrasi 2,5 M, 2,7 M, 2,9 M, 3,1 M dan 3,3 M untuk mengamati pengaruhnya pada jumlah dan komposisi kimia serbuk nanosilika yang dihasilkan, fasa nanosilika yang terbentuk dan ukuran nanosilika. Ekstraksi silika ini dibuat dengan metode sol-gel menggunakan refluks. Pembentukan gel silika dilakukan menggunakan H2SO4 5M dan proses pemurnian serbuk silika menggunakan HCl 1,25 M kemudian dikalsinasi pada suhu 800oC selama 6 jam dan dikarakterisasi dengan XRF, XRD, TEM dan FTIR. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan pengaruh konsentrasi NaOH pada jumlah serbuk yang dihasilkan yaitu meningkat seiring peningkatan konsentrasi NaOH yang digunakan. Komposisi SiO2 dari semua sampel menunjukkan hasil optimum pada sampel dengan konsentrasi NaOH 2,7 M yaitu 97,1% yang juga memiliki ikatan SiO-Si dan Si-OH, meiliki fasa amorf dan rata-rata ukuran partikel adalah (11,92,6) nm.



